Jumat, 05 Desember 2014

ATURAN PEMBULATAN DAN ANGKA PENTING

 Aturan Pembulatan

Aturan Pembulatan Angka Penting
- Bila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka yang dipertahankan harus dinaikkan 1.
Contoh : 34,46 dibulatkan menjadi 34,5
 
- Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan tidak berubah.
Contoh : 34,64 dibulatkan menjadi 34,6
 
- Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus dinaikkan 1 jika angka itu tadinya angka ganjil dan tidak berubah jika angka terakhir yang dipertahankan itu tadinya angka genap.
Contoh :
34,75 dibulatkan menjadi 34,8
34,65 dibulatkan menjadi 34,6
 
 

Angka Penting

Sebenarnya yang dimaksud dengan angka penting adalah angka terdiri atas angka pasti dan angka ragu-ragu/taksiran. Angka 1; 7 dan 1; 5 pada penggunaan mistar merupakan angka pasti karena ditunjukkan oleh skala yang ada pada istar tersebut. Sedangkan angka 5 dan 0 disebut dengan angka ragu-ragu karena hasil menaksir. Nah, kita lanjut pada aturan angka penting
angka penting
Aturan-aturan angka penting.
1.  Semua angka bukan nol (selain angka nol) adalah angka penting
Contohnya :
33,6 cm  memiliki 3 angka penting.
28,34 gram  memiliki 4 angka penting.

2.  Angka nol yang diapit angka bukan nol (angka nol diapit angka lain )termasuk angka penting
Contohnya :
2,036 gram  memiliki 4 angka penting.
307 km  memiliki 3 angka penting.

3.  Angka nol yang letaknya di sebelah kiri dari angka bukan nol tidak termasuk
angka penting
Contohnya :
0,012 gram  memiliki 2 angka penting.
0,207 gram  memiliki 3 angka penting.

4.  Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol bukan termasuk angka penting, terkecuali angka nol di sebelah kanan angka ada yang diberi tanda khusus
(biasanya garis bawah) termasuk angka penting
Contohnya :
2000 kg  memiliki 1 angka penting.
3000 km memiliki 2 angka penting.
Itulah aturan-aturan dalam penulisan angka penting semoga dapat membantu anda dalam memahami fisika khususnya tentang angka penting, kritik dan saran kami terima di kotak komentar di bawah ini.

NOTASI ILMIAH

 NOTASI ILMIAH



Notasi ilmiah adalah sebuah pola angka yang sering digunakan dalam sebuah pelaporan hasil sebuah pengukuran dengan maksud memudahkan dalam penulisan laporan. Di sini kita akan belajar cara menuliskan notasi ilmiahsebuah angka.

Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi Ilmiah atau Cara Baku. Bilangan yang besar misalnya kecepatan cahaya 300.000.000 m/s akan sangat sulit bagi kita untuk menghitug angka tersebut dalam sebuah persamaan. Untuk bilangan yang kecil adalah massa elektron 0,0000000000000000000000000000091 Kg akan sangat sulit dihitung. Maka dibuatlah sebuah sistem yang disebut dengan notasi ilmiah atau cara baku.

Notasi ilmiah adalah cara penulisan nomor yang mengakomodasi nilai-nilai terlalu besar atau kecil untuk dengan mudah ditulis dalam notasi desimal standar. Notasi ilmiah memiliki sejumlah sifat yang berguna dan umumnya digunakan dalam kalkulator, dan oleh para ilmuwan, matematikawan, dokter, dan insinyur.

Dalam notasi ilmiah, semua nomor ditulis seperti ini:

a x 10 b

(“a dikali 10 pangkat b”), dimana pangkat b adalah bilangan bulat, dan koefisien a adalah bilangan riil, disebutsignificand atau mantissa (meskipun istilah “mantissa” dapat menyebabkan kebingungan karena juga dapat merujuk ke bagian pecahan dari logaritma). Jika nomor itu negatif maka, pangkatnya memakai tanda minus (seperti pada notasi desimal biasa).

Notasi desimal biasa
Notasi ilmiah (normalisasi)
300
3×102
4,000
4×103
5,720,000,000
5.72×109
0.0000000061
6.1×10−9

Cara yang dapat dilakukan untuk penulisan Notasi Ilmiah ini adalah:
Pindahkan koma desimal sampai hanya ada satu angka (antara 1 dan 10) di kiri koma desimal.
Hitung banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal tadi. kemudian jadikan pangkat dari 10 (n). Apabila koma desimal bergerak ke kanan maka n bertanda negatif Contoh: 0,000000000000000000000000000000910938215 (koma desimal dipindahkan ke kanan yaitu ke belakang angka 9) Notasi Ilmiah menjadi: 9,1 x 10-31. Apabila koma desimal bergerak ke kiri maka n bertanda positif. Contoh: 1.878.000.000.000.000 (koma desimal dipindahkan ke kiri, yaitu ke belakang angka 1) Notasi Ilmiah menjadi: 1,878×1015
Bilangan a disesuaikan dengan jumlah angka penting yang diinginkan. Misalnya massa elektron ingin dinyatakan dalam 3 bilangan angka penting, maka notasi ilmiahnya menjadi: 9,11 x 10-31 Kg angka 9,109382 dibulatkan menjadi 9,11 dengan aturan pembulatan sebagai berikut :
Bulatkan ke atas, jika
angka berikutnya adalah 5,
angka berikutnya adalah 5 dan masih ada angka lain yang bukan 0 setelahnya,
angka berikutnya adalah 5 dan angka yang akan dibulatkan adalah ganjil contoh 9,65 dibulatkan menjadi 9,7
Bulatkan ke bawah, jika
angka berikutnya kurang dari 5, atau
angka berikutnya adalah 5 diikuti dengan hanya angka-angka 0 atau tidak ada angka-angka lain setelahnya dan
angka yang akan dibulatkan adalah genap contoh 9,64 dibulatkan menjadi 9,6


Contoh nya:
1. radius atom hidrogen adalah 0.0000000000025 meter. Ditulis secara ilmiah adalah: 2.5 x 10-11 meter

Manfaaat nya:
1. untuk menghitung jarak antara bumi dan matahari
2. Mempermudah menghitung atau menentukan banyaknya angka penting.
3. Mempermudah melakukan perhitungan aljabar.


Kamis, 04 Desember 2014

HUKUM NEWTON 1

Contoh-contoh Hukum Newton 1 yang disertai gambar


1. Baterai diatas kertas yang ditarik dengan cepat

2. Mobil yang mengerem mendadak


3. Uang kertas yang berada antara 2 buah botol, kemudian ditarik dengan cepat

4. Uang koin yang berada di atas kertas,



kemudian uang ditarik dengan cepat, sehingga koin masuk kedalam gelas



5. Uang koin yang ada di plastik. kemudian koin ditarik dengan cepat sehingga koin masih berada di       telapak tagan







CONTOH HUKUM NEWTON 1


1. Pengemudi dan penumpang terdorong ke depan saat kendaraannya        direm dgn tiba-tiba.

What happen?

Pengemudi (juga penumpangnya) bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mobil yg ditumpanginya. Jika mobil di rem dgn tiba-tiba (diubah keadaan geraknya) maka pengemudi dan penumpang (sbg benda) malas merubah geraknya (krn bersifat lembam), maunya tetap bergerak dgn kecepatan semula. Akibatnya mereka terdorong ke depan (seolah maunya bergerak terus ke depan padahal mobil direm!).


2. Ketika karton digerakkan dgn cepat (dgn tiba-tiba) dgn cara “dislentik” dgn jari, maka benda di atasnya (koin) tetap diam tidak ikut  bergerak bersama karton (akibatnya koin jatuh ke dalam gelas). Dalam hal ini, koin yg awalnya diam di atas karton,  “malas” merubah keadaan geraknya saat karton tiba-tiba bergerak.

coin tumbler experiment showing property of inertia
coin tumbler experiment showing flick of cardboard makes coin fall inside the tumbler

Koin itu, dan juga pengemudi & penumpang tadi,  dikatakan “cenderung mempertahankan keadaan geraknya”. Itu karena sifat “lembam” atau sifat “malas” atau sifat “inersia” dari benda (tubuh manusia juga benda, kan).


3. Air yg terciprat dari roda sepeda/ motor ke arah     belakang saat melewati            jalan yg basah berair.




4. Tubuh kita seolah terdorong ke luar tikungan saat mobil yg kita      naiki berbelok di tikungan; mobil menikung ke kiri, tubuh kita      terdorong ke kanan. Mobil menikung ke kanan, tubuh kita terdorong    ke kiri.


Semua benda yg bergerak menlingkar mengalami hal seperti ini, termasuk bulan dan satelit-satelit lainnya saat bergerak mengelilingi bumi.


5. Jika benang bawah ditarik ke bawah dgn cepat maka benang yg bawah    yg akan putus, shg balok tidak jatuh.


kelembaman

Contoh-contoh Hukum Newton 1 yang disertai gambar


1. Baterai diatas kertas yang ditarik dengan cepat


2. Mobil yang mengerem mendadak


3. Uang kertas yang berada antara 2 buah botol, kemudian ditarik dengan cepat
4. Uang koin yang berada di atas kertas,


kemudian uang ditarik dengan cepat, sehingga koin masuk kedalam gelas


5. Uang koin yang ada di plastik. kemudian koin ditarik dengan cepat sehingga koin masih berada di       telapak tagan






CONTOH HUKUM NEWTON 1




1. Pengemudi dan penumpang terdorong ke depan saat kendaraannya        direm dgn tiba-tiba.

What happen?Pengemudi (juga penumpangnya) bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan mobil yg ditumpanginya. Jika mobil di rem dgn tiba-tiba (diubah keadaan geraknya) maka pengemudi dan penumpang (sbg benda) malas merubah geraknya (krn bersifat lembam), maunya tetap bergerak dgn kecepatan semula. Akibatnya mereka terdorong ke depan (seolah maunya bergerak terus ke depan padahal mobil direm!).


2. Ketika karton digerakkan dgn cepat (dgn tiba-tiba) dgn cara “dislentik” dgn jari, maka benda di atasnya (koin) tetap diam tidak ikut  bergerak bersama karton (akibatnya koin jatuh ke dalam gelas). Dalam hal ini, koin yg awalnya diam di atas karton,  “malas” merubah keadaan geraknya saat karton tiba-tiba bergerak.

coin tumbler experiment showing property of inertia
coin tumbler experiment showing flick of cardboard makes coin fall inside the tumbler

Koin itu, dan juga pengemudi & penumpang tadi,  dikatakan “cenderung mempertahankan keadaan geraknya”. Itu karena sifat “lembam” atau sifat “malas” atau sifat “inersia” dari benda (tubuh manusia juga benda, kan).


3. Air yg terciprat dari roda sepeda/ motor ke arah     belakang saat melewati            jalan yg basah berair.




4. Tubuh kita seolah terdorong ke luar tikungan saat mobil yg kita      naiki berbelok di tikungan; mobil menikung ke kiri, tubuh kita      terdorong ke kanan. Mobil menikung ke kanan, tubuh kita terdorong    ke kiri.


Semua benda yg bergerak menlingkar mengalami hal seperti ini, termasuk bulan dan satelit-satelit lainnya saat bergerak mengelilingi bumi.


5. Jika benang bawah ditarik ke bawah dgn cepat maka benang yg bawah    yg akan putus, shg balok tidak jatuh.


kelembaman